Hubungan Agama dan Kesehatan Mental

  • Sudirman Sudirman IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

Abstrak

Di zaman kuno penyakit yang diderita manusia sering dikaitkan dengan gejala-gejala spiritual. Seorang penderita sakit dihubungkan dengan adanya gangguan dari roh jahat oleh semacam makhluk halus. Karenanya, penderita selalu berhubungan dengan para dukun yang dianggap mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan mampu menahan gangguannya. Pengobatan penyakit dikaitkan dengan gejala rohani manusia (Jalaluddin, 2004: 146).

Sebaliknya, di dunia modern penyakit manusia didiagnosis berdasarkan gejala-gejala biologis. Makhluk-makhluk halus yang diasumsikan sebagai roh jahat di masyarakat primitif, ternyata sama dengan penggunaan perangkat medis modern dapat dideteksi dengan mikroskop, yaitu berupa kuman atau virus. Kemajuan dalam bidang teknologi kedokteran membawa manusia demikian yakin bahwa gejala sistomastis penyakit disebabkan faktor fisik semata. Kepercayaan ini sebagian besar memang dapat dibuktikan oleh keberhasilan pengobatan dengan menggunakan peralatan dan pengobatan hasil temuan di bidang kedokteran modern.

Referensi

Arifin, Bambang Syamsul. 2008. Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia.
Baharuddin dan Mulyono. 2008. Psikologi Agama dalam Perspektif Islam. Malang: UIN Malang Press.
Fauzi, Ahmad. 1997. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.
Jalaluddin. 2012. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Diterbitkan
2019-05-31
Bentuk Sitasi
Sudirman, S. (2019, May 31). Hubungan Agama dan Kesehatan Mental. SCHOLASTICA: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 1(1), 1-12. Retrieved from https://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/scholastica/article/view/1457
Section
Articles