Pengaruh Metode Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia 5-6 Tahun
Abstrak
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh metode discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis anak usia 5-6 tahun. Berdasarkan observasi, pembelajaran di sekolah menggunakan metode ceramah yang menunjukkan hasil belajar kemampuan kognitif anak mencapai 21% sehingga diperlukan tindak lanjut agar kemampuan kognitif anak mengalami peningkatan. Salah satunya dengan menerapkan metode discovery learning agar kemampuan bepikir kritis anak dapat terasah sesuai dengan pembelajaran abad 21. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu. Design penelitian ini menggunakan One-Group Pretest-Posttest Group. Populasi yang digunakan adalah 14 siswa yang berusia 5-6 tahun pada kelompok B di TK Islam Al-Faizin. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kelas uji coba dengan sampel 36 siswa dari RA. Darussalam. Hasilnya menunjukkan Rhitung > Rtabel yang menunjukkan bahwa 86% dinyatakan valid dan reliabilitas nilai alpha cornbach diperoleh nilai 0,407 yang dapat diartikan reliable. Setelah hasil pretest terhimpun, maka dilakukan uji normalitas shapiro wilk dengan hasil 0,945 sehingga disimpulkan data berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji homogenitas menggunakan uji fisher yang hasilnya menunjukkan bahwa fhitung 2,05 lebih kecil dari ftabel dengan nilai 2,57 yang disimpulkan bahwa data bersifat homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji T yang menunjukkan bahwa ttabel yakni 0,0362 < 0,05 yang dapat disimpulkan bahwasannya terdapat pengaruh metode discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis anak usia 5-6 tahun. Selain itu, nilai rata-rata (mean) dari kelompok eksperimen dengan nilai 14,429 lebih besar dari kelompok kontrol yang menjukkan nilai 6,429.
Referensi
Ana, N. Y. (2019). Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Peningkatan Hasil Belajaran Siswa Di Sekolah Dasar. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 18(2), 56. https://doi.org/10.24036/fip.100.v18i2.318.000-000
Bruner, J. S. (1971). “ The Process of Education†Revisited. The Phi Delta Kappan, 53(1), 18–21.
Damayanti, A. K., & Rachmawati, R. (2019). Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar Ditinjau Dari Tingkat Inteligensi Dan Jenis Kelamin. Psikovidya, 23(1), 108–137. https://doi.org/10.37303/psikovidya.v23i1.130
Eales-Reynolds, L.-J., Judge, B., McCreery, E., & Jones, P. (2013). Critical thinking skills for education students. SAGE Publications.
Ennis, R. H. (1993). Critical thinking assessment. Theory Into Practice, 32(3), 179–186. https://doi.org/10.1080/00405849309543594
Hayani, I. (2020). METODE PEMBELAJARAN ABAD 21: Panduan Penerapan Bagi Guru SMP/MTs. RUMAH BELAJAR MATEMATIKA INDONESIA.
Lismaya, L. (2019). Berpikir Kritis & PBL:(Problem Based Learning). MEDIA SAHBAT CENDEKIA.
Lubis, M. A. (2020). Pembelajaran Tematik SD/MI. Prenada Media.
Mardhiyah, Rifa Hanifa, et al. (2021). Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad 21 sebagai Tuntutan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. 12(1), 187–193.
Putri, S. U. (2019). Pembelajaran sains untuk anak usia dini. UPI Sumedang Press.
Rabinowitz, M. (2020). Cognitive science foundations of instruction. Routledge.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: pengantar dalam berbagai aspeknya. Kencana.
Yogica, R., Muttaqiin, A., & Fitri, R. (2020). METODOLOGI PEMBELAJARAN: STRATEGI, PENDEKATAN, MODEL, METODE PEMBELAJARAN. IRDH Book Publisher.
Yunita, H., Meilanie, S. M., & Fahrurrozi, F. (2019). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Pendekatan Saintifik. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 425. https://doi.org/10.