PEMBELAJARAN SAINS YANG MENYENANGKAN BAGI ANAK USIA DINI BERBASIS EKSPERIMEN
Abstrak
Perkembangan anak usia dini sejak lahir hingga umur enam tahun, merupakan masa emas yang sangat penting bagi pembentukan fondasi perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif anak. Pembelajaran sains berbasis eksperimen menjadi salah satu metode yang efektif untuk merangsang rasa ingin tahu, kreativitas, serta keterampilan berpikir kritis anak. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pembelajaran sains yang menyenangkan dapat diterapkan pada anak usia dini melalui pendekatan eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif berbasis studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai artikel ilmiah yang membahas pembelajaran sains pada anak usia dini dan dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis eksperimen dapat memberikan pengalaman langsung yang memperkuat pemahaman anak terhadap konsep-konsep dasar sains. Aktivitas seperti mencampur warna, mengamati pertumbuhan tanaman, hingga percobaan gunung berapi mini dapat menstimulasi rasa ingin tahu anak sekaligus membangun keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, metode eksperimen juga meningkatkan keterampilan sosial melalui kerja sama dalam kelompok dan membantu anak memahami konsep-konsep ilmiah secara lebih mendalam. Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga mendukung perkembangan holistik anak, termasuk aspek kognitif, sosial, dan emosional.
Referensi
Hikam, F. F., & Nursari, E. (2020). Analisis Penggunaan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran Sains Bagi Anak Usia Dini. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 38–49. https://doi.org/10.37985/murhum.v1i2.14
Lestari, A. (2024). Mengembangkan Kemampuan Mengenal Warna Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Eksperimen Sains. Edukids: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini, 20(2). https://doi.org/10.17509/edukids.v21i2.68437
Masda Septi, W. (2020). Analisis Percobaan Sains terkait Lingkungan terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Anak di Taman Kanak-kanak. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 1228–1236. https://doi.org/10.31004/jptam.v4i2.589
Miladia, N. W., & Muslim, M. (2022). MAGICAL GAMES UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANAK USIA DINI. PELANGI: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Islam Anak Usia Dini, 4(2), 243–259. https://doi.org/10.52266/pelangi.v4i2.993
Nasaruddin, R. (2022). Peningkatan Kemampuan Sains Melalui Kegiatan Eksperimen Anak Usia Dini di TK Mawar. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 11(4), 217–226. https://doi.org/10.58230/27454312.168
Nurasyiah, R., & Atikah, C. (2023). KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI. Khazanah Pendidikan, 17(1), 75. https://doi.org/10.30595/jkp.v17i1.15397
Pertiwi, A. A., & Khasanah, I. (2024). Pengaruh Eksperimen Lava Lamp dalam Mestimulasi Kemampuan Berpikir Kritis Usia 5-6 Tahun. 7.
Robiyatul Adawiyah, Mukhlis Mukhlis, & Zulpina Zulpina. (2024). Penggunaan Metode Eksperimen Berbasis Sains dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini di RA Roihanul Jannah. Ta’rim: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini, 6(1), 157 171. https://doi.org/10.59059/tarim.v6i1.1986
Supadmini, N. K., Wisnu Budi Wijaya, I. K., & Larashanti, I. A. D. (2020). Implementasi Model Pendidikan Lingkungan UNESCO Di Sekolah Dasar. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1). https://doi.org/10.37329/cetta.v3i1.416
Zaini, H., & Dewi, K. (2017). PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI. Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 81–96. https://doi.org/10.19109/ra.v1i1.1489