Pengembangan Kreativitas Anak melalui Konsep Merdeka Belajar di Sanggar Anak Alam

  • Adelia Miranti Sidiq Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
  • Muqowim Muqowim Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Kata kunci: Pengembangan Kreativitas, Merdeka Belajar, Sanggar Anak Alam

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengembangkan kreativitas anak melalui konsep merdeka belajar, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi baru tentang penerapan konsep merdeka belajar yang sudah diterapkan sejak 20 tahun terakhir di Sanggar Anak Alam. Pengembangan kreatifitas anak di KB SALAM merupakan salah satu aspek yang muncul secara natural karena keleluasaan anak dalam mengutarakan keinginannya untuk bermain dan belajar ketika berada di sekolah, mereka menggunakan media belajar dengan lingkungan yang ada disekitar, misalnya sawah, kalen (sungai), galengan (pematang sawah) dan perkampungan sekitar. Ada 5 tahapan proses kegiatan yang ada di SALAM diantaranya adalah titen, meniti galengan, dolanan, jalan-jalan dan racik-racik. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang melibatkan fasilitator (guru) dan murid. Hasil penelitian dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai berikut: bahwa di SALAM memberikan kebebasan dalam memilih kemauan yang diminati anak, maka anak dapat mengekspresikan dan mengeksplorasi dirinya dengan lingkungan sekitarnya. konsep medeka belajar juga sangat berpengaruh dalam semua aspek perkembangan anak, khususnya pengembangan kreativitas pada anak. Sehingga menumbuhkan potensi dan imajinsi anak.  

Referensi

Susanto Ahmad, (2017). Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Bumi Aksara.
M. Fadlillah, dkk, (2014). Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana.
Anita Yus, (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: kencana.
Kurniawan Heru, (2016). Sekolah Kehidupan, Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Munandar Utami, (1987). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: Gramedia.
Yeni R dan Euis K, (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak,Jakarta: Kencana.
Gloria Bley dan Nancy Beal, (2003). Rahasia Mengajarkan Seni Pada Anak, Yogyakarta: pripoenbooks.
Shihab Najela, (2017). Merdeka Belajar Di Ruang Kelas, Jakarta: literati.
Gernatatiti, dkk, (2019). Sekolah Apa Ini ?, Yogyakarta: INSISTPress.
Kemendikbud (rapat kooerdinasi dinas pendidikan provinsi dan kabupaten), Merdeka Belajar, Jakarta: desember 2019.
Hasnunidah Neni, (2017). Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: media akademi.
Lexy J. Moleong, (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Salim dan syahrum, (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: citapustaka media.
Musbikin Imam, (2010). Buku Pintar PAUD, Jogjakarta: Laksana.
Rahardjo Toto, (2014). Sekolah Biasa Saja, Yogyakarta: INSISTPress.
Mustaghfiroh Siti, 2020. Konsep Merdeka Belajar Prespektif Aliran Progresivisme Jhon Dewey. Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, Vol. 3, No. 1, March 2020.
Diterbitkan
2020-07-25
Bentuk Sitasi
Sidiq, A., & Muqowim, M. (2020, July 25). Pengembangan Kreativitas Anak melalui Konsep Merdeka Belajar di Sanggar Anak Alam. SELING: Jurnal Program Studi PGRA, 6(2), 146-156. https://doi.org/https://doi.org/10.29062/seling.v6i2.630
Section
Articles