Tinjauan Maqasid Syariah terhadap Fatwa MUI dan Al-Lajnah Al-Daimah tentang Pernikahan Dini
DOI:
https://doi.org/10.69896/modeling.v12i2.2910Keywords:
Fatwa, Maqasid Sharia, Early MarriageAbstract
The objectives of this research were to find out and analyze early marriage in fatwas issued by the Indonesian Ulama (MUI) and al-Lajnah al-Daimah in Saudi Arabia. This research was a literature study research with a qualitative approach. The data collection technique was carried out by documentation study. The research process was conducted by collecting fatwa documents from the Indonesian Council of Ulama and al-Lajnah al-Daimah in Saudi Arabia. The findings of this reserach were that 1) The status of early marriage is considered legal if the prerequisite and pillar in contract have been fulfilled according to the view of (MUI) and al-Lajnah al-Daimah 2) There are differences in the fatwas studied in the substance and recommendations, al-Lajnah al-Daimah encourages young people to marry even though they have not reached the age of majority, while MUI require brides and grooms to meet the age stipulated in the Law and 3) Viewed through the maqasid sharia perspective shows that the fatwa of Indonesian Ulama Council is more suitable with the value of maqasid sharia than the fatwa of al-Lajnah al-Daimah, these found through a study of four aspects in these fatwas, namely: theoretical basis, influence on family resilience, consideration of the maslahat and mafsadat in early marriage, and Fatwa recommendations.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pernikahan dini dalam fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia dan al-Lajnah al-Daimah Arab Saudi. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi. Proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen fatwa dari Majelis Ulama Indonesia dan al-Lajnah al-Daimah Arab Saudi.Temuan dalam penelitian ini adalah 1) Status pernikahan dini yang dihukumi sah apabila dalam akadnya telah terpenuhi syarat dan rukunnya dalam pandangan MUI dan al-Lajnah al-Daimah 2) Terdapat perbedaan dalam fatwa-fatwa yang dikaji dalam substansi dan rekomendasinya, al-Lajnah al-Daimah mendorong anak muda untuk menikah walaupun belum mencapai usia dewasa, sedangkan MUI mengharuskan pengantin untuk memenuhi usia yang ditetapkan dalam Undang-Undang dan 3) Ditinjau melalui perspektif maqasid syariah dalam pernikahan menunjukkan bahwa fatwa MUI lebih sesuai dengan nilai maqasid syariah, hasil ini ditemukan melalui kajian terhadap empat aspek dalam fatwa-fatwa tersebut, yaitu: landasan teori, pengaruh terhadap ketahanan keluarga, pertimbangan maslahat dan mafsadat pernikahan dini, dan rekomendasi fatwa.
Downloads
References
Ali, Mohammad Daud. Hukum Islam (Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia). Depok: Rajawali Press, 2017.
‘Asyur, Muhammad al-Tohir Ibnu. Maqashid al-Syariah al-Islamiyah. Amman: Dar al-Nafais, 2001
Irsyadi, Muhammad Amrul dan Asmuni, “Analisis Komparatif Metode Fatwa MUI dan Dar al-Ifta Mesir.” Muasarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 5, no. 2 (2023): 61-73, diakses 21 Agustus 2024, https://doi.org/10.18592/msr.v5i1.11505.
Daly, Peunoh. Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1988.
Ibrahim, Muhammad Syahrial Razali. “The Concept of Marriage from the Hasbi Ash-Shiddieqy Perspective: An Approach Maqasidi on Verses of Polygamy and Inter-Religious Marriage Tafsir an-Nuur.” MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman 47, no. 1 (2023): 125-148, diakses 20 Agustus 2024, http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v47i1.1078.
Istiqomah, Syifana Hajarul, Iis Rahmawati, Nurfika Asmaningrum, “Poverty as a Cause of Early Marriage: A Literature Review,” Proceeding International Agronursing Conference Universitas Jember 5, no 1 (Mei 2023).
Al-Jibrin, Abdullah. Manhaj al-Fatwa li al-Lajnah al-Daimah li al-Buhuts al-Ilmiyyah wa al-Ifta. Riyadh: al-Jam’iyyah al-Fiqhiyyah al-Suudiyyah, 2015
Karim, Helmi. Kedewasaan untuk Menikah Diterjemahkan oleh Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary Problematika Hukum Islam dan Psikologi. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996
Khallaf, Abdul Wahhab. Ilmu Usul al-Fiqh. Kairo: Maktabah al-Dakwah al-Islamiyah, 1970
Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia sejak 1975. Jakarta: Erlangga, 2015
Muhammad, Abu Ya’la. al-Uddah fi Ushul al-Fiqh. Riyadh: Universitas Raja Saud, 1990
Nasution, Ahmad Yani dan Moh. Jazuli (2024). Perbandingan Batasan Usia Perkawinan dalam Hukum Keluarga Islam (Studi Komparasi Negara Indonesia, Mesir dan India). Mutawasith, 7(2) 134-150. https://doi.org/10.47971/mjhi.v7i2.1048
Pahutar, Agus Anwar. “Analisis Fatwa Majelis Ulama Indonesia,” Jurnal Al-Maqasid: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan 9, nomor 1 (2023) http://jurnal.iain-padangsidampuan.ac.id/index.php/almaqasid
Al-Qostalani, Ahmad. Irsyad al-Sari li Syarh Shohih al-Bukhori. Mesir: al-Matbaah al-Kubro al-Amiriyah, 1905
Al-Ramahi, Ahmed Saeed Salem. “An Analysis of the Principle: Changing of Rulings Should Not Be Denied by The Change of Times (دراسة نص قاعدة: لا ينكر تغير الأحكام بتغير الأزمان).” Arab Journal of Science and Research Publishing 3, no. 2 (2019): 21-33, diakses 21 Agustus 2024, https://doi.org/10.26389/AJSRP.A100219
al-Sayyid, Ilham Ahmad Abd al-Aziz. “Zawaj al-Qosirot wa Atsaruhu ala al-Amn al-Usary wa al-Mujtama’i” Majallah Kulliyyah al-Syariah wa al-Qonun 38 vol. 1 (2023)
Al-Sarokhsi, Muhammad bin Ahmad. al-Mabsut. Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1989
Tahir, Masnun. “Perempuan dalam Bingkai Hak Asasi Manusia dalam Hukum Keluarga Islam.” MUSAWA 15, no. 1 (2016): 55-68, diakses 20 Agustus 2024, https://doi.org/10.14421/musawa.2016.151.59-75.
Tampubolon, Elisabeth Putri Lahitani. “Permasalahan Perkawinan Dini di Indonesia.” Jurnal Indonesia Sosial Sains 2, no. 5 (2021), diakses 20 Agustus 2024, https://doi.org/10.59141/jiss.v2i05.279.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ulul Azmi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.