Peranan Filsafat dalam Perencanaan Program Pendidikan

  • Nur Syahid IAI Al Khoziny Buduran, Sidoarjo
Kata kunci: Filsafat, Perencanaan, Program Pendidikan

Abstrak

Untuk memahami pendidikan dengan baik diperlukan banyak ilmu bantu yang harus dikuasai. Ilmu-ilmu bantu tersebut adalah ilmu-ilmu tentang manusia, tidak hanya terbatas pada ilmu psikologi. Ilmu-ilmu bantu tersebut mencakup pula cabang-cabang ilmu seperti biologi manusia, fisiologi manusia, sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, Brubacher menyarankan bahwa setiap orang yang bekerja secara profesional dalam bidang pendidikan harus menguasai aspek-aspek sosiologis, psikologis, historis, dan filosofis dari profesi pendidikan. Sedangkan Horne menyarankan lebih luas lagi, yaitu aspek tubuh dan jiwa dari manusia yang dididik, yang mencakup fisiologi, psikologi, logika, estetika, etika, dan sosiologi. Filsafat termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejala kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu.

Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik). Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.

Downloads

Download data is not yet available.

Referensi

Abdullah, A. S. (t.t.). Educational Theory a Quranic Outlook. Makkah Al Mukarramah: Umm al-Qurra University.
Abdullah, M. A. (1997). Pendidikan Islam dalam Peradaban Industrial. Yogyakarta: Aditya Media..
Ahwani, A. F. (1980). Al-tarbiyah fi Al-Islam. Kairo: Dar’al Ma’arif.
Brennan. 1996. The Meaning of Philosophy. 3rd Edition. New York: Harper & Bro- ther.
Djumberansyah, Indar. 1994. Filsafat Pendidikan. Surabaya: Karya Abditama.
Hadiwardoyo, Purwo. 1993. “Nilai Kemanusia- an Hikmat bagi Pendidikan”. Pendidikan Memasuki Tahun 2000. Jakarta: Gramedia Mediasarana Indonesia.
Hamruni. (2009). Edutainment Dalam Pendidikan Islam dan Teori-teori Pembelajaran Quantum. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Haryanto, 2011. “Pendidikan Karakter Menurut Ki Hadjar Dewantara”. Cakrawala Pendidikan. XXX (Edisi Khusus Dies Natalis UNY), 15-27.
Idi, A. (2007). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Magnis-Suseno, Van. 2008. Etika Dasar. Yogyakarta: Kanisius.
Moekiyat. 1995. Asas-Asas Etika. Bandung: Mandar Maju.
Sudrajat, A. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran Dalam Paradigma Baru. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharto, Toto. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Suparno, P. (2008). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Suriasumantri, Jujun S. 1994. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Swadaya.
Taba, H. (1965). Curriculum Development, Theory and Practice; Fondation Process, Design and Stratedy for Planning Both Primary and Secondary. New York: Harcourt.
Tilaar. 2001. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Diterbitkan
2023-09-29
Bentuk Sitasi
Syahid, Nur. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI 10, no. 3 (September 29, 2023): 856-863. Accessed February 17, 2025. https://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/2215.
Section
Articles